Minggu, 01 Mei 2016

Ruang lingkup Biologi


A. Pengertian Biologi 
Biologi terdiri dari kata Bios dan Logos
Bios : Hidup
Logos : Ilmu
Sehingga Biologi dapat berarti : Ilmu Kehidupan
B. Struktur Keilmuan Biologi
Sosok keilmuan biologi dibangun oleh 3 aspek 
1. objek
2. tingkat organisasi
3. ragam persoalan
Keilmuan Biologi

1. Objek Biologi
Objek biologi tersebut dapat di kategorikan menjadi berberapa kelompok , yaitu :
§     protista
§     fungi
§     tumbuhan
§     hewan
§     Eubacteria dan Archaebacteri
2. Tingkat Organisasi Kehidupan
Mempelajari kehidupan dapat diamati pada tingkat yang berbeda dari yang terkecil / sempit hingga terbesar / luas . Berikut tingkat organisasi  tersebut beserta contohnya ( contohnya boleh di ganti2 kok ini cuman buat contoh ) 
§     Molekul , Contoh : Protein
§     Sel , Contoh : Sel Tumbuhan
§     Jaringan dan Organ , Contoh : Otot dan Jantung
§     Individu , Contoh : Seekor Burung
§     Populasi , Contoh : Sekelompok Zebra 
§     Komunitas , Contoh : Komunitas Aquatik
§     Biome , Contoh : Padang Rumput
3. Ragam Persoalan
§     Sains Sebagai Inquiry
§     Sejarah & Konsep
§     Evolusi
§     Keanekaragaman Mahluk Hidup
§     Genetika
§     Mahluk Hidup & Lingkungan
§     Tingkah Laku
§     Struktur & Fungsi
§     Regulasi / Pengaturan 
C. Cabang-cabang Biologi
Biologi berkembang dengan pesat sehingga sekarang mungkin terdapat puluhan cabang biologi. Cabang cabang tersebut berkembang dengan dasar ketiga aspek diatas. Contoh :
Ilmu Kedokteran 
Objek kajian : Tubuh Manusia / Manusia
Tingkat Organisasi : Individu
Persoalan : Kesehatan
Demikian juga dengan cabang-cabang biologi yang lain dapat dilihat dari ketiga aspek diatas.
1. Biologi Molekuler
Objek kajian : Kehidupan dalam skala molekul
Tingkat Organisasi : Molekul
Persoalan : Penyelidikan tentang interaksi berbagai sistem didalam sebuah sel
2. Genetika
Objek kajian : Sifat keturunan
Tingkat Organisasi : molekul
Persoalan : Mempelajari sifat yang diturunkan induk ke individu lainnya
3. Histologi
Objek Kajian : Struktur Jaringan
Tingkat Organisasi : Jaringan
Persoalan : Mempelajari Pengertian dari perubahan jaringan akibat usia / penyakit
4. Anatomi
Objek Kajian : Struktur Tubuh Mahluk Hidup
Tingkat Organisasi : Individu
Persoalan : Mempelajari detail mengenai struktur tubuh suatu mahluk hidup
5. Fisiologi
Objek Kajian : Fisiologi universal, Fisiologi Manusia , Fisiologi Hewan dan Tumbuhan
Tingkat Organisasi : Individu
Persoalan : Mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi
6. Mikrobiologi
Objek Kajian : Mikroorganisme kecil
Tingkat Organisasi : Molekul
Persoalan : Mempelajari seluk beluk suatu Mikroorganisme hidup
7. Botani
Objek Kajian : Tumbuhan
Tingkat Organisasi : Individu
Persoalan : Mempelajari seluruh seluk beluk Tumbuhan
8. Ekologi
Objek Kajian : Ekosistem
Tingkat Organisasi : Individu - Bioma
Persoalan : Mempelajari Interaksi antar Mahluk hidup dengan lingkungannya
9.Taksonomi
Objek Kajian : Tingkatan Mahluk Hidup Berdasarkan Kingdom
Tingkat Organisasi : Individu
Persoalan : Mempelajari Penggolongan / Sistematika mahluk hidup
10. Zoologi
Objek Kajian : Hewan
Tingkat Organisasi : Individu
Persoalan : Mempelajari Macam-macam Hewan dan struktur suatu hewan dan seluk beluknya
11. Embriologi
Objek Kajian  : Embrio
Tingkat Organisasi : Sel
Persoalan : Mempelajari perkembangan suatu Embrio
12. Entomologi
Objek Kajian : Serangga
Tingkat Organisasi : Individu
Persoalan : Mempelajari Jenis Serangga dan Variasinya
13. Ornitologi
Objek Kajian : Burung
Tingkat Organisasi : Individu
Persoalan : Mempelajari secara detail yang berkaitan dengan burung termasuk burung itu sendiri
14. Mikologi 
Objek Kajian : Fungi
Tingkat Organisasi : Individu
Persoalan : Mempelajari macam-macam,fungsi, dan pengaruh jamur
15. Akuakultura 
Objek Kajian : Kehidupan Air
Tingkat Organisasi : Molekul- Populasi
Persoalan : Mempelajari Kehidupan yang berada di dalam air , baik sungai , danau , maupun lautan
16. Evolusi
Objek Kajian : Sifat Genetik
Tingkat Organisasi : Sel
Persoalan : Mempelajari Sifat-sifat pewarisan yang telah berubah bentuk dari masa ke masa
17. Sitologi
Objek Kajian : Sel
Tingkat Organisasi : Sel
Persoalan : Mempelajari Bentuk bentuk sel , fungsi , daur hidupnya
D. Manfaat Biologi
Biologi telah diaplikasikan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Keilmuan biologi yang berkembang pesat telah memberikan berbagai manfaat atau sumbangan dalam kemajuan kesejahteraan manusia. berikut contoh manfaat - manfaat tersebut ( hanya contoh ) : 
1. Bidang Kesehatan
§     Mengungkap Rahasia DNA
§     Penemuan Vaksin , Antibiotik dan Serum bagi kehidupan
§     Menemukan penyebab dan pengobatan penyakit
§     Mengungkap Rahasia proses pewarisan sifat ( Gen ) 
Bidang Industri
§     Ditemukan berberapa bakteri untuk fermentasi & pembuatan makanan
§     Mengubah cara Pengolahan Tradisionel menjadi modern dan effisien
§     pengolahan tebu menjadi gula
§     pengolahan bakteri bakteri menjadi berguna
2. Bidang Pertanian
§     Penemuan Pupuk 
§     Penemuan Bibit Unggul Suatu Tanaman
§     Penemuan Rekayasa Genetika
§     Dapat Menggunakan Lahan yang sempit secara maksimal
3. Bidang Peternakan
§     Penemuan Teknik Inseminasi buatan untuk hewan ternak
§     Memperbanyak Ternak Unggul
§     Penggunaan Teknik Hibridasi untuk hewan ternak
§     Mempercepat proses perkembangbiakan suatu hewan ternak
4. Bidang Ekonomi
§     Mengolah bahan baku menjadi bahan jadi
§     Penjualan alat kecantikan
§     Penjualan Hewan ternak unggul yang mahal
§     Penjualan vaksin- vaksin dan antibiotik
 Vidio mengajarnya dibawah yaa
https://www.facebook.com/100001096550555/videos/1085386994841175/
Vidio mengajar ruang lingkup biologi

Biokimia vitamin dan hormon




MAKALAH BIOKIMIA
VITAMIN DAN HORMON 


LOGO UNP.jpg


OLEH :
KELOMPOK 2
1.      NURHAYATI
2.      NOVIA SETIAWATI
3.      DINA OKTAVIATNA
4.      MEDINA FADILA





JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015




KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Biokimia  dengan waktu yang telah diberikan, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan namun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada.
Atas dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis bisa menyelesaikan laporan  ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang mengajar mata kuliah Biokimia Ibu Dr. Violita, S.Si M.Si yang memberikan pengajaran dan arahan dalam penyusunan makalah ini, dan juga terima kasih kepada teman-teman semua yang memberi dukungan dan masukan dalam penulisan ini.  
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah  ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Padang,  Oktober  2015


Penulis







VITAMIN
A.    Pengertian vitamin
                 Vitamin (bahasa inggris : vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa diantaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
B.     Klasifikasi vitamin
                 Vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh kodicek (1971) disebut prakoenzim (procoenzyme), bersifat larut dalam air, banyak ditemukan dalam buah, sayur, biji-bijian dan daging, tidak dapat disimpan oleh tubuh dalam waktu yang lama, diserap langsung ke dalam aliran darah, tidak beracun, di eksresi dalam urine. Yang termasuk kedalam golongan ini adalah : Vitamin B dan Vitamin C.
Golongan kedua adalah vitamin yang larut dalam lemak yang disebut alosterin, vitamin ini banyak ditemukan dalam makanan yang berlemak atau berminyak, dapat disimpan dalam waktu lama dihati dan jaringan lemak, diserap ke dalam pembuluh limfe dan dibawa dalam darah dengan bantuan chylomicron (protein transporter). Apabila vitamin ini terlalu banyak dikonsumsi, akan memberikan gejala penyakit tertentu (Hipervitaminosis) yang dapat membayakan. Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit defisiensi, tetapi biasanya gejala penyakit ini akan hilang kembali apabila kecukupan vitamin tersebut terpenuhi. (Poedjiadi,2007).
1.    Vitamin larut dalam air
Yang tergolong ke dalam vitamin ini yaitu :
a.     Vitamin B
               Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
Vitamin B terbagi atas :
1)       Thiamin (B1)
                Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama thiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
                Koenzim yang berasal dari vitamin ini adalah tiamin pirofosfat (TTP) yang berfungsi dalam reaksi-reaksi dekarboksilasi asam α keton, oksidasi asam α keton dan transketolasi.
2)      Riboflavin (B2)
                 Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada susu, daging, telur, ikan. Biji-bijian seperti beras dan gandum mengandung riboflavin dalam jumlah yang kecil.
Kebutuhan riboflavin yang dianjurkan adalah :
-        Bagi wanita yang lebih dari 23 tahun           1,2 mg/hari
-        Pria lebih dari 23 tahun                                 1,6 mg/hari
-        Wanita menyusui                                          1,7 mg/hari
-        Wanita hamil                                                 1,5 mg/hari
-        Bayi                                                                          0,6 mg/hari
-        Anak sampai 10 tahun                                  1,2 mg/hari
3)        Niacin (B3)
                 Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
4)        Asam pantotenat (B5)
Vitamin B5 (asam pantotenat) merupakanpembentukan koenzim A. Gugus aktif koenzim A adalah gugus –S-H. Dalam reaksi-reaksi kimia biasanya dituliskan KoA-SH atau HS-KoA.dengan gugus karboksil dari substrat koenzimA membentuk ikatan tioester.
Vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
5)        Piridoxin (B6)
Koenzim piridoksal fosfat berpartisipasi dalam reaksi-reaksi metabolisme asam amino. Seperti reaksi transaminasi, dekarboksilasi dan rasemisasi, masing-masing reaksi ini berlangsung dengan katalis enzim yang berbeda-beda, tetapi semua enzim ini memerlukan koenzim yang sama yaitu piridoksal fosfat.Sumber vitamin B6 adalah daging, unggas, ragi, legum, serealia, ubi jalar dan kentang.
6)        Biotin (B7)
                 Biotin sebagai kofaktor terikat kuat pada bagian protein enzim. Ada tiga jenis reaksi yang dapat dilansungkan oleh biotin, yaitu :
(a)  Reaksi karboksilasi pada karbon dari asil KoA
(b)  Reaksi karboksilasi pada atom karbon yang berikatan ganda dari rantai    karbon senyawa asil KoA
(c) Reaksi transkarboksilasi pada senyawa asil KoA
Sumber yang bagus dari biotin adalah daging, kuning telur, kacang polong kenari atau kemiri.
7)        Asam folat (B9)
                 Makanan sumber asam folat adalah hati, sayuran bewarna hijau tua terutama bayam, asparagus dan kacang-kacangan. Tetrahidrofolat berperan dalam pembentukan komponen RNA dan DNA, oleh karenanya penting untuk pembelahan sel dan reproduksi.
8)        Cobalamin (B12)
                 Vitamin B12 atau kobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.

b.         Vitamin C (Asam Askorbat)
                 Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. (Mulyono 2005).
                 Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan (Lehninger 1996).
                 Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi, mempertajam daya ingat, dan membantu pembuangan feses. Sumber vitamin C adalah sayuran bewarna hijau, buah-buahan. Penambahan tomat atau jeruk nipis dapat mengurangi kadar vitamin C.
2.    Vitamin larut dalam lemak
Yang tergolong ke dalam vitamin ini, yaitu :
a.    Vitamin A
                 Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
b.    Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
                 Bila ditinjau dari strukturnya, dalam vitamin D dikenal beberapa senyawa, yakni D1,D2,D3, dan seterusnya. Vitamin D2 berasal dari tumbuhan, sekarang dikenal sebagai ergokalsiferol, dan D3 atau kolekalsiferol berasal dari hewan. Pada jaringan hewan dibawah jaringan epidermis terdapat bahan pembentuk vitamin D yang berubah menjadi vitamin D3 dibawah pengaruh sinar matahari. (Poedjiadi,2007).
c.    Vitamin E
                 Berfungsi sebagai zat antioksidan. Vitamin ini menerangi terjadinya oksidasi vitamin A, karotin, asam lemak tidak jenuh dan menjaga keadaan kesuburan individu. Sumber vitamin E terutama berasal dari jaringan tumbuhan seperti minyak tumbuhan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
d.   Vitamin K
                 Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Bekerja sama dengan vitamin D untuk mengatur kadar kalsium tubuh. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh
C.    Fungsi vitamin
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Fungsi Vitamin secara umum berhubungan  sangat erat  dengan fungsi enzim, terutama vitamin –vitamin kelompok  B.
Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel disebut “ApoenzimVitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama dikenal oleh peradaban manusia .sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telah  mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia  tubuh.
Vitamin  dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya  memacu dan memelihara :
1)      Pertumbuhan,
2)       Reproduksi,
3)      Kesehatan dan kekuatan tubuh,
4)      Stabilitas sistem syaraf,
5)      Selera makan,
6)      Pencernaan,
7)      Penggunaan zat-zat makanan lainnya.
Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya  radikal bebas (free radikal bebas).
D.    Kelainan dan gangguan yang terjadi bila defisiensi dan kelebihan vitamin
Apabila cadangan vitamin didalam tubuh telah habis dalam waktu 30-180 hari dan penambahan dari makanan sangat sedikit atau tidak sama seklai, akan timbul gejala penyakit pelegra (pele= kulit agra = kasar). Penyakit ini dapat mengenai usus, kulit, dan sistem syaraf. Kulit misalnya pada muka, leher, dada, lengan menjadi kemerah-merahan, kemudian menjadi coklat mengeras. Untuk peneyembuhan penyakit ini diperlukan makanan sumber vitamin lain pula, yaitu makanan yang mengutamakan sumber vitamin B1, vitamin B2  dan niasin sendiri.

Gejala umum dari pelegra :
a)      Gejala awal diantaranya lelah, pusing, kehilanagn berat badan, tidak mempunyai selera makan.
b)      Merasa sakit pada lidah, mulut, kerongkongan disertai glositis (seperti terbakar pada lidah) yang dapat meluas pada usus. Lidah dan bibir menjadi merah
c)      Mual, muntah-muntah yang diikuti diare
d)     Dermatitis (gatal terasa panas) khusunya pada permukaan tubuh yang terbuka yaitu lengan, tangan, lutut  dan leher.
e)      Gejala neurologis seperti daya ingat lemah, mudah bingung, halusinasi dan demensia (gangguan jiwa dan gangguan syaraf).
Sumber vitamin diantaranya makanan yang kaya akan protein seperti telur, daging dan susu. Sumber vitamin nabati misalnya biji-bijian seperti beras dan sebangsanya, sayuran hijau, kentang, kacang-kacangan seperti kedelai dan petai cina.

Gejala pelagra dapat dihilangkan dengan pemberian 4,4 mg niasin per 1000 kalori energi yang dibutuhkan tubuh per hari. Niasin larut dalam air, sehingga kehilangan vitamin ini sering terjadi apabila sayuran dicuci setelah dipotong-ppotong. Niasin tahan terhadap pemanasan. Di negara-negara yang penduduknya mengalami kasus pelagra, seringkali niasin ditambah tiamin (vitamin B1).
Tiamin (vitamin B1)
Tiamin digunakan untuk membuat normal kembali susunan syaraf. Koenzim yang berasal dari vitamin ini adalah tiamin pirofosfat. Defisiensi vitamin ini mengakibatkan terjadinya penyakit beri-beri terutama negara-negara yang menggunakan makanan pokok nasi. Defisiensi vitamin B1 juga mengakibatkan rusaknya alat pencernaan makanan yang disertai muntah-muntah dan diare. Sumber vitamin B1 adalah biji-bijian seperti beras, gandum, daging, unggas, telur, hati, kedelai, kacang tanah, sayuran dan susu.
Kehilangan atau kerusakan tiamin selama proses pemasakan disebabkan oleh sifat tiamin yang larut dalam air, dan tidak tahan terhadap pemanasan yang terlalu lama. Adanya alkali juga menyebabkan kerusakan tiamin. Pada pemasakan roti, kehilangan tiamin mencapai 25%, daging yang direbus mencapai pengurangan tiamin mencapai 25% dan yang dipanggang kehilangan 25% saja. Dalam memasak sayuran sebaiknya menggunakan air sedikit saja, kecuali bila air rebusan ikut dimanfaatkan.
Riboflavin (B2)
Riboflavin merupakan pembentuk flavin mononukleotida (FMN). Tanda-tanda defisiensi vitamin ini adalah keilosis (terjadi kerak pada sudut mulut yang berwarna merah). Sumber vitamin ini adalah susu, daging, telur dan ikan. Biji-bijian seperti beras dan gandum mengandung riboflavin dalam jumlah yang kecil.
Pada pasteurisasi, evaporasi atau pengeringan susu terjadi penguranagn riboflavin sampai 20%. Apabila dijemur dibawah sinar matahari langsung selama 3,5 jam terjadi pengurangan sampai 75%. Oleh karenaya pada pengemasan susu harus digunakan tempat dari aluinium, karton atau botol berwarna. Pada pengawetan sayuran hijau menggunakan bikarbonat akan terjadi perusakan vitamin secara total.
Biotin
Biotin sebagai kofaktor terikat kuat pada bagian protein enzim. Gejala yang tampak pada defisiensi vitamin ini adalah :
a.     Kulit menjadi kasar bersisik
b.    Rasa sakit pada urat-urat
c.     Kulit memucat
d.    Anoreksia (kehilangan selera makan) dan mual
e.     Kadar hemoglobin menurun
f.     Kadar kolesterol naik
g.    Kadar bitin urin menurun sampai 1/10 normal.
sumber yang bagus untuk vitamin ini adalah daging, kuning telur, kacang polong, kenari atau kemiri
Piridoksin, piridoksal dan piridoksamin (vitamin B6)
Gejala yang tampak pada defisiensi vitamin B6 adalah hambatan pertumbuhan, badan lemah dan gangguan mental, ermenia, dermatitis (gatal-gatal kulit dengan bercak merah). Sumber vitamin B6 adalah daging, unggas, ragi, legum, sereasila, ubi jalar dan kentang.
Asam folat
Asam folat menunjukkan anemia megaloblastik, glositis (inflamasi pada lidah), diare. Makanan sumber asam folat adalah hati, sayuran berwarna hiaju tua terutama bayam, asparagus, dan kacang-kacangan.
Vitamin B12
Defisiensi vitamin ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem absorbsi diusus. Gejala defisiensi vitamin ini anatara lain:
a.    Anemia pernisiosa, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh mengabsorbsi  B12 
b.    Pucat dan menjadi kurus
c.     Anoreksia (kehilanagan nafsu makan)
d.    Gangguan neurologis
e.     Depresi mental
            Sumber vitamin B12 berasal dari makanan hewani seperti daging, susu, telur, unggas, ikan, mentega, hati. Makanan sumber nabati tidak mengandung vitamin B12.
Asam pantetotenat
Vitamin ini merupakan pembentuk koenzim A. Defisiensi viatamin ini:
a.     Kehilangan selera makan
b.    Tidak dapat melaksanakan pencernaan makanan dengan baik
c.     Depresi mental
d.    Insomnia (tidak dapat tidur)
e.     Mudah terjadi infeksi saluran pencernaan
Semua makanan yang berasal dari hewan merupakan sumber asam pentanol. Disamping itu biji-bijian, kacang polong. Buah dan sayur mengandung asam pentotenat dalam kadar yang rendah.
Vitamin C (asam askorbat)
          Dalam larutan air vitamin C mudah dioksidasi, terutama apabila dipanaskan. Dalam pernapasan sel vitamin C banyak terlibat, namun mekanismenya belum diketahui dengan jelas.
Peran penting vitamin C adalah:
·       Oksidasi fenilalanin menjadi tirosin
·       Reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran pencernaaan
·       Mengubah asam folat menjadi bentuk aktif asam folinat
·       Sintesis hormon-hormon teroid dari kolesterol.
Infeksi dan demam tubuh memerlukan tambahan jumlah vitamin C cukup banyak untuk mencapai kadar normalnya kembali dalam jaringan. Pada binatang percobaan ternyata bahwa kadar vitamin C yang tinggi dapat meningkatkan sintesis vitamin B kompleks dalam intestin. Penyakit atau gejala yang tampak, yang disebabkan oleh defisiensi vitamin C adalah :
·       Skorbut, pendaharan gusi
·       Mudah terjadi luka dan infeksi tubuh , dan kalau sudah terkena
     sukar disembuhkan
·       Hambatan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak
·       Pembentukan tulang yang tidak normal pada bayi dan anak-anak
·       Kulit mudah mengelupas
Sumber vitamin C adalah sayuran berwarna hijau, buah-buahan ( rasa asam pada buah tidak selalu sejalan dengan kadar vitamin C dalam buah tersebut, karena rasa asam disebabkan oleh asam-asam lain yang terdapat dalam buah bersama dengan vitamin C).
Vitamin C dapat hilang karena hal-hal seperti:
§  Pemanasan , yang menyebabakan rusak atau berbahayanya struktur
§  Pencucian sayuran setelah dipotong terlebih dahulu
§  Adanya alkali atau suasana basa selama pengolahan
§  Membuka tempat berisi vitamin C sebab oleh udara akan terjadi
    oksidasi yang tidak reversibel
Penambahan tomat atau jeruk nipis dapat mengurangi kadar vitamin C. Pemanasan sayuran hendaknya dilakukan sebentar saja dengan mendidihkan airnya terlebih dahulu.
Vitamin A (retinol)
Vitamin A adalah suatu alkohol. Didalam tumbuhan vitamin A terdapat sebagai provitamin A, yaitu senyawa karoten. Pada hidolisis karoten terjadi vitamin A. Vitamin A berperan dalam proses melihat. Defisiensi vitamin A akan menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas dalam cahaya redup (rabun senja)
Dalam proses reproduksi vitamin A berfungsi sebagai salah satu faktor pertumbuhan. Tikus yang kekurangan vitamin A ternyata sering kurang subur, dan mengalami gangguan dalam sintesis androgen. 

Defisiensi vitamin A
·      Rabun malam atau rabun senja, merupakan gejala awal dari defisiensi vitamin A. Penderita juga tidak dapat melihat untuk jangka waktu yang relatif lebih lama dibandingkan orang normal, bila datang dari tempat terang ketempat gelap.
·      Perubahan epitel, kekurangan vitamin A dapat mngakibatkan perubahan-perubahan terentu pada jaringan eptel diseluruh tubuh, termasuk mata. Keratinisasi (pengeringan jarinagn epitel) terjadi pada defisiensi sedang. Pada defisiensi yang parah akan terjadi perubahan pada kulit disebut folikular hiperkeratosis, dimana kulit menjadi keras, kering and bersisik. Gejala awal yang ringan pada mata adalah berubahnya sensitivitas mata terhadap cahaya yang kuat (fotofobia). Defisiensi yang parah dan berlangsung lama akan menyebabakan terjadinya xeroftalmia, dimana kornea mata menjadi kering, menjadi memutih dan mudah terjadi infeksi serta luka. Pada keadaan yang buruk terjadi kerusakan jaringan mata yang disebut keratomalasia. Dalam hal ini kornea mata menjadi lembut dan meluruh yang dapat mengakibatkan kebutaan permanen.
·       Perkembangan tulang dan gigi yang tidak normal
Sumber vitamin A dari hewan seperti minyak ikan, hati, mentega, keju dan susu. Pada tumbuhan seperti sayuran hijau, sayuran kuning, buah-buahan warna kuning, margarin yang diperkaya
Kelebihan vitamin A atau hipervitaminosis akan menunjukkan gejala keracunan. Bagi oarng dewasa telah menunjukkan adanya gejala hipertaminosis antara lain kulit kering dan bercak-bercak, rambut rontok, sakit tulang dan persendian, sakit kepala dan pembesaran hati.
Vitamin A relatif stabil terhadap panas, dengan demikian tidak banyak yang hilang selam proses pemsakan makanan. Makanan dalam kaleng masih dapat menahan vitamin A selama sembilan bulan.
Vitamin D
Vitamin D dikenal beberapa senyawa yakni, D1, D2, D3 diantaranya atau kolekalsiferol berasal dari hewan. Pada jaringan hewan dibawah jaringan epidermis terdapat bahan pembentuk vitamin D yang berubah menjadi vitamin D3 dibawah pengaturan sinar matahari pagi.
Vitamin D berfungsi untuk mengatur absorbsi kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan makanan, mengatur kalsifikasi tulang dan gigi, dan diperkirakan membuat mukosa usus halus menjadi lebih permeabel untuk kalsium dan fosfor. Diperkirakan pula bahwa vitamin D dapat membantu kelancaran terjadinya transpor aktif kalsium melalui membran. Sumber vitamin D adalah minyak ikan, susu, senyawa dibawah lapisan epidermal yang dapat menjadi vitamin D oleh sinar ultra violet.
Kelebihan vitamin D bersifat racun untuk tubuh. Dosis antara 1000-3000 mcg/hari/kg berat badan memberikan gejala keracunaan dengan tanda-tanda diare, nausea, (mual) dan poliuria. Keracunan yang berat akan menyebabakan kerusakan renal (saluran kencing) dan kalsifiksi jaringan-jaringan lunak seperti jantung, pembuluh paru-paru, lambung dan ginjal.

Defisiensi vitamin D meenyebabkan :
·      Ricketsia pada anak-anak dengan gejala tulang menjadi lunak, pembesaran sendi-sendi sambungan tulang, derformasi tulang dada, pelvis, pertumbuhan gigi terlambat.
·       Kejang
·       Osteomalasia (melunaknya tulang) pada orang dewasa.
Vitamin E
Berfungsi sebagai zat antioksidan. Vitamin ini menerangi terjaidnya oksidasi vitamin A, kerotin, asam lemak tidak jenuh, dan menjaga keadaan kesuburan individu.
Defisiensi vitamin E menyebabkan terjadinya hemolisis sel-sel darah merah dan anemi. Pada hewan menyebabkan kemandulan. Sumber vitamin E terutama berasal dari jaringan tumbuhan seperti minyak tumbuhan, sayuran hijau, kacang-kacangan.
Vitamin K
Vitamin terdapat pada jaringan tumbuhan hijau, sedangkan vitamin K2 terdapat pada bakteri. Vitamin K berfungsi dalam pembentukn protrombin dan protein-protein pembekuan darah lainnya. Disamping itu juga berpartisipasi dalam proses fosforilasi oksidatif dalam metabolisme sel. Defisiensi vitamin K akan menyebabkan :
·       Hemoragi
·       Waktu pembekuan darah panjang
Sumber vitamin K antara lain adalah daun hijau seperti bayam, kubis. Sumber makanan dari hewan yang disarankan adalah hati.








HORMON
E.     Pengertian Hormon
Hormon didefinisikan secara klasik sebagai zat yang disintesa pada berbagai kelenjer tanpa saluran yang disekresikan ke berbagai jaringan tertentu. Pada jaringan ini hormon mengatur berbagai proses metabolisme. Hormon berfungsi luas pada otak, demikian juga dengan fenomena tingkah laku seperti rangsangan sex, makanan dan lain-lain. Hormon disekresikan dalam darah sebelum digunakan, maka kadar hormon ini dapat merupakan indikasi aktivitas saat kontak dengan organ sasaran. (Azmi, 1999: 110)
 Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin. Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. (Lehninger, 1993)
F.     Struktur Hormon
Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional yaitu :
1.    Domain pengenal akan mengikat hormon
2.    Regio skunder menghasilkan (tranduksi) signal yang merangkaikan pengaturan beberapa     fungsi intrasel
Reseptor hormon Steroid dan Thyroid membentuk suatu superfamili yang besar dari faktor transkripsi. Disini termasuk juga reseptor untuk vitamin D dan Asam retinoid.
Reseptor untuk hormon Glukokortikoid mempunyai beberapa domain fungsional yaitu:
1.      Regio pengikat hormon dalam bagian terminal karboksil
2.      Regio pengikatan DNA yang berdekatan
3.      Sedikitnya dua regio yang mengaktifkan transkripsi gen
4.      Sedikitnya dua regio yang bertanggung jawab atas translokasi reseptor dari sitoplasma ke nukleus
5.      Regio yang mengikat protein renjatan panas tanpa adanya ligand

Reseptor Insulin berupa heterotetramer (α2β2) terikat lewat ikatan disulfida yang multipel :
1.      Subunit ekstramembran akan mengikat insulin
2.      Subunit perentang membran akan mentransduksi sinyal yang mungkin terjadi lewat komponen tirosin kinase pada bagian sitoplasmik polipeptida ini

Reseptor IGF, EGF , LDL, umumnya serupa dengan dengan reseptor insulin ini.Reseptor untuk ANF yang memiliki aktifitas guanilil siklase juga termasuk dalam kelas ini.

Reseptor hormon polipeptida yang mentransduksikan sinyal melalui pengubahan kecepatan produksi cAMP ditandai dengan adanya tujuh buah domain yang merentangkan membran plasma. (Murray, 1995)

Gambar 3 : gambaran berbagai jenis reseptor membran dengan contoh masing-masing       
G.    Klasifikasi Hormon
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel

     

Tabel 1 . Klasifikasi Hormon Berdasarkan Lokasi Reseptor Hormon

Golongan I
Golongan II
Reseptor
Tipe
Solubilitas
Protein
Pengangkut
Usia paruh
Mediator  
Intraseluler
Steroid,Yodotironin,Kalsitriol,Retinoid
Lipofilik/Hidrofobik
Ada

Panjang (Berjam-jam/berhari-hari)
Kompleks hormon Reseptor
Membran plasma
Polipeptida,Protein,Glikoprotein
Hidrofilik/Lipofobik
Tidak ada

Pendek (menit)
Second messenger berupa :
cAMP,cGMP,Ca2+,
Fosfotidilinosi-
tol, Lintasan Kinase

H.    Mekanisme Kerja Hormon
Hormon T3 dan T4 berikatan dengan reseptor spesifiknya dengan afinitas yang tinggi di nukleus sel sasaran. Di sitoplasma hormon ini berikatan pada tempat dengan afinitas yang rendah dengan reseptor spesifiknya. Kompleks hormon reseptor berikatan pada suatu regio spesifik DNA, menginduksi atau merepresi sintesis protein dengan meningkatkan atau menurunkan transkripsi gen.
Dari transkripsi gen–gen ini timbul perubahan dari tingkat transkripsi m RNA mereka. Perubahan tingkat mRNA ini mengubah tingkatan dari produk protein dari gen ini.Protein ini kemudian memperantarai respon hormon Thyroid. Hormon Thyroid dikenal sebagai modulator tumbuh kembang → penting pada usia balita


1.      Induksi sintesis enzim pada tingkat inti
Hormon hidrofobik seperti tiroksin dan steroid beredar dalam plasma darah dan terikat pada pengemban proteinspesifik. Oleh sebab itu konsentrasi total hormon ini dalam plasma darah tergantung dari keseimbangan antara bentuk bebas dan bentuk terikat. Hormon ini memasuki sel sasaran dan bekerja untuk merangsang RNA spesifik sehingga meningkatkan pembentukan protein yang dalam bentuk enzim. Selain itu hormon steroid dapat meningkatkan pembentukan messenger RNA, dan ribosom RNA.


Kelompok hormon steroid seperti Estrogen,Progsteron, dan Kortison memberi pengaruh dominan pada transkripsi gen.Hormon ini akan berikatan dengan reseptornya di intrasel dari sel target. Kompleks hormon reseptor berbertindak sebagai sinyal intrasel akan terikat pada pada unsur respon hormon yang barfungsi mengaktivasi proses tanskripsi menyebabkan pembentukan mRNA spesifik. Efek yang sama juga terhadap hormon Thyroid. (Lehninger, 1993)
2.      Perangsangan sintesa enzim tingkat ribosom
Hormon dapat merangsang kecepatan translasi protein. Ribosom yang diambil dari binatang yang diberi hormon pertumbuhan dapat merangsang sintesa protein pada mRNA.


3.      Kerja hormon pada tingkat membran
Banyak hormon misalnya insulin dan ketokelamin yang menyebabkan perubahan aktivitas metabolik sekunder pada tingkat membran. Biasanya enzim ini dapat mengaktifkan sistem enzim pada membran yang langsung bergabung dengan reseptor.
4.      Kerja hormon berhubungan dengan siklik AMP (cAMP)
Siklik AMP adalah suatu nukleotida yang mempunyai peranan yang unik dengan kerja hormon. Kadarnya dapat dinaikkan atau diturunkan akibat pengaruh kerja hormon. Hormon glukagon dapat menaikkan kerja AMP yang tinggi dalam hati dan sedikit meningkat pada otot. Sedangkan enefrin menimbulkan kenaikan c-AMP yang lebih besar dalam dibandingkan dalam hati. Sebaliknya insulin dapat menurunkan c-AMP hati berlawanan dengan kenaikan glukosa yang disebabkan glukagon. ( Azmi,1999: 110-111)
Tidak semua hormon dihasilkan oleh suatu kelenjar tertentu.Hormon golongan Eicosanoid mencakup: Prostanoid (Prostaglandin, Prostasiklin Tromboxan) dan Leukotrien adalah derivat asam lemak tak jenuh dengan kerangka 18,20 atau 22 karbon.Asam Arachidonat adalahsubstrat untuk sintesis berbagai eicosanoid pada manusia. Prekursor asam arachidonat ditemukan dalam membran lipid darimana ia dilepaskan sebagai respon dari berbagai rangsangan melalui kerja dari berbagai fosfolipase baik fosfolipase A atau fosfolipase C maupun lipase digliserida.Aktifitas fosfolipase A2 in vitro dapat dihambat oleh glukokortikoid melalui induksi dari protein yang disebut lipokortin, hal ini dapat menyumbang pada supresi glukokortikoid dari reaksi peradangan tertentu, tetapi makna inhibisi ini pada manusia belum ditetapkan. Sintesis prostanoid dari asam arachidonat dikatalisis oleh jalan Siklooksigenase. Sintesis Leukotrien dikatalisis oleh jalan Lipoksigenase
Kerja enzim siklooksigenase dapat dihambat oleh Aspirin, Indometasin dan obat-obat antiinflamasi steroid lainnya → menghambat sintesis prostanoid . Kerja kelompok hormon ini serupa dengan hormon yang bertindak pada permukaan sel dan diduga secara predominan bertindak dalam suatu model parakrin dan autokrin.

Onkogen merupakan gen yang mempromosikan kanker. Mengalami perubahan melalui mutasi ataupun versi dari gen seluler normal yang diekspresikan secara berlebihan.Dalam banyak kasus onkogen merupakan analog dari hormon maupun faktor pertumbuhan, reseptor hormon,molekul yang mentransmisikan kerja hormon. (Champe, 1994)































DAFTAR PUSTAKA

Azmi, Johni.1999. Biokimia I (Biomolekul). Padang : UNP Press
Champe P C PhD , Harvey R A PhD. 1994. Lippincott’s Illustrated Reviews: Biochemistry 2nd .
Greenspan F S MD, Baxter J D MD1994. Basic and Clinical Endocrinology 4th 
Lehninger A, Nelson D , Cox M M . 1993. Principles of Biochemistry 2nd
Lehninger, A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta.
Murray R K, et al. 2000. Harper’s Biochemistry 25th ed. Appleton & Lange. America
Mulyono HAM. 2005. Kamus Kimia. Bumi Aksara, Jakarta.
Poedjiadi, Anna. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia Press